Perpustakaan UB baru saja mengadakan acara bertajuk Koordinasi Optimaliasi Pendayagunaan Perpustakaan Sekolah SLTA Negeri se Malang Raya pada hari Selasa tanggal 29 Maret 2016. Acara ini diselenggarakan di Ruang Pertemuan 1 Lantai 1 Gedung Perpustakaan UB ini dihadiri oleh 21 petugas perpustakaan dari 17 SLTA se Malang Raya.
Kepala Perpustakaan UB Drs. Johan AE Noor, M.Sc.,PhD dalam sambutannya menjelaskan bahwa Perpustakaan UB berdedikasi untuk melayani pengguna baik itu dari civitas akademika UB maupun dari luar kampus UB, salah satunya adalah para siswa dari sekolah-sekolah SLTA yang ada di Malang, untuk itulah Perpustakaan UB meluncurkan sebuah program baru yang disebut School Engagement Program.
Perpustakaan UB melalui School Engagement Program akan membantu siswa SLTA dalam mengembangkan keterampilan dan strategi yang mereka butuhkan untuk menjadi peserta aktif dalam proses pembelajaran. Tujuan akhir dari School Engagement Program adalah Perpustakaan UB ingin membantu siswa dalam upaya peningkatkan keberhasilan dalam pendidikan tingginya nanti.
Selanjutnya, Bapak Johan memperkenalkan profil dan berbagai layanan yang ada di Perpustakaan UB kepada seluruh para peserta. Dimulai dari pengenalan para koordinator bidang Perpustakaan UB yang pagi itu mendampingi Bapak Johan yaitu Koordinator Bidang Layanan Pengguna Hermintatik,SAB.,MA, Kasubbag Dra.Mamik Eko Supadmi,SIP.,MAB, Koordinator Bidang Pengembangan dan Kerjasama: Dra Widia Permana SSos, M.AB, Koordinator Bidang Layanan Teknis: Agung Suprapto,S.Sos.,MA dan Koordinator TI: Pitoyo Widhi Atmoko, S.Si,M.Si.
Salah satu fasilitas yang akan diberikan oleh Perpustakaan UB dalam School Engagement Program ini adalah pemberian 50 kartu anggota untuk setiap sekolah dimana para siswa bisa memanfaatkan semua fasilitas dan layanan yang tersedia di Perpustakaan UB.
Acara berlangsung interaktif dengan disuguhkannya sesi tanya jawab dan diskusi antara Perpustakaan UB dengan para petugas perpustakaan sekolah. Dari sesi ini bisa diketahui apa saja kendala yang dihadapi oleh perpustakaan sekolah tersebut. Seperti yang diutarakan oleh Ibu Magic Yuni Herawati dari SMKN 13 Malang, beliau menanyakan bagaimana cara meningkatkan minat baca para siswa yang masih rendah. Lalu juga kendala dalam hal koleksi karena SMKN 13 memiliki jurusan yang tergolong masih sedikit buku literaturnya yaitu jurusan Pelayaran (Nautica), Keperawatan dan Teknologi Hasil Pertanian (THP).
Menanggapi pertanyaan tersebut, Ibu Widia memberi solusi agar para petugas perpustakaan sekolah menanyakan konsep perpustakaan seperti apa yang diinginkan oleh para siswa. Hal ini bisa dilakukan dengan menyebarkan angket atau kuesioner kepada para siswa yang tujuannya untuk mengetahui apa saja yang menyebabkan mereka malas pergi ke perpustakaan, yang nantinya akan dapat dijadikan data dukung untuk usulan pengembangan perpustakaan sekolah masing masing.
Kendala besar lainnya yang dihadapi perpustakaan sekolah adalah tidak adanya tenaga khusus perpustakaan yang memiliki ilmu dan latar belakang pendidikan ilmu perpustakaan. Bapak Agung menawarkan solusi yaitu dengan memberikan pelatihan kepada para petugas perpustakaan sekolah oleh Perpustakaan UB dengan menugaskan pustakawan atau memberikan kesempatan pada mahasiswa prodi Ilmu Perpustakaan FIA UB untuk membantu mengelola perpustakaan seperti yang sudah dilakukan oleh 4 mahasiswa prodi Ilmu Perpustakaan FIA UB menjadi pembina di Taman Bacaan Masyarakat di Taman Trunojoyo, Malang.
Selain sesi diskusi, para petugas perpustakaan SLTA di Malang itu juga berkesempatan berkeliling di Perpustakaan UB, dipandu oleh Pak Agung, mereka diajak mengenal lebih dekat setiap layanan dan bagian seperti Sampoerna Corner, Layanan Internet Gratis, Layanan Multimedia, Layanan Sirkulasi hingga melihat koleksi di setiap ruangan dari koleksi umum hingga karya ilmiah cetak UB. Bapak Agung juga menunjukkan kepada para peserta untuk melihat secara langsung para pustakawan Perpustakaan UB yang sedang mengolah koleksi di Bagian Pengolahan Koleksi dan Digitalisasi dan Alih Media.