Jika ditanya siapa orang-orang yang berjasa dalam hidup kita, pasti guru ada dalam daftar tersebut. Jasa dan peranan guru memang begitu besar bagi kita mulai dari tingkat TK atau PAUD hingga sekolah bahkan perguruan tinggi meskipun sebutannya sudah berbeda yaitu dosen. Guru yang pertama kali mengajarkan kita tentang angka dan huruf di sekolah, mengajarkan tentang berbagai ilmu bahkan memberikan dukungan dan nasihat agar kita tetap semangat dalam menuntut ilmu.
Nah tahu nggak Sobat Pustaka, kalau ada 2 tanggal yang diperingati sebagai Hari Guru yaitu tanggal 5 Oktober sebagai Hari Guru Dunia dan 25 November sebagai Hari Guru Nasional. Nah kali ini kami mau sharing tentang Hari Guru Sedunia.
Sejarah Hari Guru Sedunia
Melansir dari laman Zenius, Selasa (4/10/2022), Hari Guru Sedunia diperingati tiap 5 Oktober setelah penetapan dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO. Sejak tahun 1994, tepatnya saat konferensi UNESCO di Paris, 5 Oktober ditetapkan sebagai Hari Guru Sedunia oleh UNESCO. Konferensi tersebut melibatkan 76 perwakilan negara dan 35 organisasi Internasional. Konferensi UNESCO membahas topik seputar Recommendations Concerning the Status of Teachers.
Selama konferensi UNESCO berlangsung atau tepatnya selama 21 September sampai 5 Oktober 1994 memberikan rekomendasi-rekomendasi terkait sikap profesional guru. Dalam kesempatan itu pula ditandatangani dokumen UNESCO tentang status guru di dunia yang meliputi standar perekrutan, pelatihan guru di dunia, dan kondisi pekerjaan guru. Menurut UNESCO dengan peringatan Hari Guru Sedunia merupakan bentuk dari pemahaman, apresiasi, dan kepedulian terhadap guru. Selain itu, tujuan diperingatinya Hari Guru Sedunia juga merupakan bentuk dukungan untuk guru-guru di seluruh dunia.
Peringatan Hari Guru Sedunia seyogyanya bukan sekedar seromonial belaka, kita harus memberikan apreasi setinggi-tingginya kepada Pahlawan Tanpa Tanda Jasa ini. Kita tidak menutup mata bahwa sampai saat ini masih banyak guru-guru yang kehidupannya jauh dari kata sejahtera, terutama guru-guru honorer. Mereka tetap dituntut untuk bekerja secara professional namun tidak diimbangi dengan gaji yang layak. Bahkan banyak guru-guru yang mencari pekerjaan tambahan di luar sekolah demi kelangsungan hidupnya. Mulai dari membuka jasa les, berjualan bahkan ada yang terpaksa menjadi ojek online.
Guru Favorit versi Mahasiswa UB
Setiap guru pasti memiliki cara dan style mengajar yang berbeda-beda, ada yang tipe sabar dan kalem, suka kasih PR banyak, suka ngadain ulangan atau ujian dadakan hingga tipe yang killer. Semua perbedaan itu tentunya akan menjadikan suasana belajar menjadi seru dan tak terlupakan hingga kita lulus sekolah. Sering kita dengar hubungan guru dan siswa yang masih baik dan langgeng meskipun siswanya sudah lulus dan bekerja. Itu semua karena guru tersebut memiliki sifat dan sikap yang mengesankan sehingga dijadikan guru favorit oleh siswa tersebut.
Nah UB Library mencoba mencari tahu neh siapa Guru Favorit versi mahasiswa UB melalui IG Story, berikut adalah sebagian jawaban yang berhasil terkumpul.
00miend: Wandayani Geoyardi. Bikin jedag-jedug tiap kali masuk kelas.
Nessiati: Guru kimia SMAku, aku jatuh cinta dengan cara mengajarnya buat belajar kimia itu jadi menyenangkan
Alfattah: Ibu Mulyati, diakhir hayat beliau masih memberi ilmu dan motivasi pada anak didiknya
Buana_kaca: Mr. Munir, dosen tanah yang unpredictable karena kadang jawabannya ketika memberi soal kadang sepele kadang butuh teoritis yang kritis, jadi jawabannya tidak bisa ditebak.
Untuk para guru di seluruh dunia, kami ucapkan Selamat Hari Guru Sedunia. Semoga semua jasa dan dedikasi yang selama ini diberikan untuk murid-murid menjadi amalan jariyah yang tidak putus meskipun raga tidak lagi ada di dunia, aamiin YRA.